3.12.2016

Antara Ilmu Hushuli dan Hudhuri

Antara Ilmu Hushuli dan Hudhuri
Kalangan ilmuwan menganggap Musa sebagai representasi dari ilmu “hushuli” dan Khidir sebagai representasi dari ilmu “hudhuri”. Ilmu “hushuli” ialah ilmu yang memisahkan subjek ilmu pengetahuan (‘alim) dan objek ilmu pengetahuan (ma’lum). Kehebatan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk menguasai objek-objek di luar dirinya. Semakin ahli seseorang didalam menemukan suatu karya dalam suatu bidang maka semakin hebat pula orang itu.

Para ilmuwan yang banyak tergabung di dalam aliran “hushuli” umumnya filsuf, fuqaha’, dan teolog. Dengan bangga, di antara mereka mengklaim dirinyalah sebagai ilmuwan sejati. Kelompok ini lebih terkesan antroposentris. Dengan kata lain, yang paling tahu apa, siapa, dan bagaimana kebutuhan dan kehendak manusia ialah dirinya sendiri, bukan unsur asing, apalagi unsur ghaib.

Sedangkan ilmu “hudhuri” ialah ilmu yang tidak bisa memisahkan antara objek dan subjek. Manusia sebagai subjek sudah dilengkapi dengan alat-alat kecerdasan internal yang memungkinkan dirinya untuk mengakses sesuatu yang amat dalam di dalam dirinya sendiri. Aliran ini berkeyakinan segala sesuatu dapat diketahui melalui kemampuan pendalaman batin.

Hadits yang sering dikemukakan kelompok ini ialah: “man arofa nafsahu fa qad ‘arafa rabbahu (siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal TuhanNya). Tuhan Maha Rumit untuk diketahui dapat dipahami melalui metode “hudhuri”. Kelompok yang lebih dekat dengan aliran ini ialah para sufi.

Metode pendekatan pertama membayangkan Tuhan itu jauh (transenden) sehinggga perlu upaya pendekatan diri secara ekstra. Sedangkan metode pendekatan kedua membayangkan Tuhan lebih dekat (imanen) seperti istilah Al-Qur'an, "Kami lebih dekat daripada urat tenggorokan."

Istilah yang sering muncul di dalam metode "hushuli" ialah pintar-bodoh. Sementara pendekatan kedua (hudhuri) lebih familiar dengan istilah ingat-lupa. Integrasi kedua metode keilmuan di atas sangat dibutuhkan jika kita menghendaki terbentuknya watak, karakter, dan kepribadian umat dan bangsa yang utuh.

Disalin dari buku Tasawuf Modern karangan Prof. Nasaruddin Umar

Antara Ilmu Hushuli dan Hudhuri Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Posting Komentar